Tiba-tiba aku terjaga dari mimipiku. Oh... Indahnya mimpi itu... Cinta... Ya! mimpi itu bertajuk cinta. Mimpi yang nyaris tiada nada dan melodi, karena cinta yang hanya berisi gelora emosi. Tapi, mengapa tiba-tiba dadaku terasa sesak, seolah tak ada ruang untuk mengeluarkan gelora itu.
Tuhan... lemah ragaku, dibalut luka, Engkau Yang Maha Penyayang, Pengasih dan Maha Tahu, tiba-tiba ku khianati. Engkau Yang Bijaksana, yang selalu ku damba cinta-Nya tiba-tiba kutinggalkan hanya karena hati kosong tak bercelah.
Tuhan... kembalikan aku pada sebuah janji, ikrar suci dialam arwah dimana aku berjanji aku tidak akan cinta melebihi cintaku pada-Mu dan Rasul-Mu.
Ini hanya sebuah mimpi, mimpi cinta manusia dimana cinta hanya kesementaraan yang menggilakan, pesona semu yang menggiurkan, cerita yang meniadakan pendengaran dan tarbiyah yang Kau berikan. Mata, telinga, dan hati pun terlupakan.
Cinta adalah hijab yang menutupi hati, tak tampak darinya kebenaran dan tipu daya. Ilham cinta yang selalu hadir, cinta manusia adalah arak yang memabukkan, candu buah cipta nafsu.
Tuhan... kini kuresah, untuk apa aku diciptakan. Untuk apa ikrar janjiku pada-Mu.
Tuhan... murka-Mu tak ku harap. Aku takut, aku resah, aku lesu, aku lemah, dan aku h ina.
Tuhan... maafkan aku, kini aku telah bangun dari mimpiku, aku ingin berlari mengejar-Mu, berlari agar aku kembali bisa mendekati-Mu. Hilangkan semua angan dari mimpiku ini Tuhan.
Tuhan... dekap aku, peluk aku, maafkan aku, aku telah larut dalam asaku, dan lupa bahwa Kau-lah kekasih sejatiku.
Kekasihku, aku ingin menebus kesalahanku. Kini, biarkan aku bersimpuh di pangkuan-Mu. Duhai Kekasih ku... maafkanlah aku untuk sebuah rasa yang jauh disana.
"Kembalikan semuanya kepada Allah. Karena hanya Allah jugalah yang pantas untuk dicinta."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar