Cerpenku : = Ketika takdir menguji cinta =
Oleh : Rudi Al-Farisi
DUBRAK…” banting pintu kamar kost nya.
Hari yang melelahkan..” getar bibirnya pelan.
Sejurus ia langsung nyalakan AC kamarnya. ia campakkan
tas kerjanya, ia rebahkan badannya..Wusss… angin sejuk langsung menampar
tubuhnya. Ia lihat jam di dinding, masih jam empat, masih ada satu jam
lagi. Ucapnya pelan.
Ia baringkan badannya dikasur, ia hendak istirahat
sejenak sebelum berangkat kuliah, rencana hatinya. Karena baginya waktu
sangat bermanfaat dalam hidupnya, aktivitasnya cukup sibuk, pagi ia
bekerja, sore hari ia kuliah. Ia bekerja di sebuah perusahaan cukup
besar di kota dumai itu, penghasilannya lebih dari cukup, maka dari itu,
untuk sekolah adiknya, ia yang mengambil alih.
Ti dit…ti dit…
Tidurnya terganggu dengan dering HP nya.
Ada sms masuk, ucap batinnya. Ia baca’”
Ass.. mas Irul.. sebelumnya aku
Mohon maaf beribu maaf mas..
Dalam keputus asaanku. Aku ingin
Mengabarkan bahwa aku akan
Menikah esok hari.
Allah mentakdirkan lain.
Doakan aku ya mas…
Spontan ia kaget, ia bingung, ada apa yang terjadi
dengan Luna. Tanya batinnya. Luna adalah pacarnya, cinta yang ia jalin
hampir tiga tahun itu, tiba tiba hancur berkeping keping, tak tahu apa
penyebabnya, padahal baru bulan kemaren ia mengunjungi Luna dan
keluarganya. Semua berjalan lancar penuh dengan canda tawa.
Ia coba telpon, tenyata tidak aktif. Ia coba kembali,
tetap masih nada yang sama. Ia bangkit dari kasurnya, semula jadwalnya
hari itu hendak kuliah, sementara waktu ia batalkan dulu.
Hatinya masih risau dan bingung, sekejap mata ia
langsung tancap gas menuju rumahnya Luna, dengan mengendarai sepeda
motornya, ia melaju membelah jalan dengan hatinya bertanya Tanya.
Ya Rabb… apa yang terjadi ya rabbi. Rintih hatinya bingung.
Di jalan, ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia ingin tahu segera,
gerangan apa yang terjadi dengan pacarnya. Baru bulan yang lalu ia
merencanakan bersama keluarganya luna untuk melamar Luna setelah
kuliahnya selesai, hanya tinggal menunggu skripsinya selesai saja baru
ia akan wisuda.
************************
Setelah sampai didepan rumah Luna, ia langsung
memarkirkan sepeda motornya, jarak rumah luna cukup jauh dari tempat
kostnya,
Tok…tok…tok… assalamu’alaikum. Sapanya sambil mengetuk
pintu. Ia tunggu sejenak, belum ada jawaban, ia ulangi
tok..tok..tok…assalamu’alaikum..
Wa’alaikum salam, pintunya terbuka, ternyata ibunya Luna,
Sore bu.. maaf menggangu.. Lunanya ada bu… sapanya ramah.
Eh… nak irul, silahkan masuk dulu nak...jawab ibunya luna sambil mempersilahkan masuk. Terima kasih bu…
Ia tatap wajah ibunya luna, ada kegelisahan dan
kesedihan yang mendalam tergambar dari raut wajahnya, mukanya terlihat
pucat melihat irul yang datang. Hatinya semakin bingung.
Luna nya ada bu…? Tanya penasaran..
Ibunya luna diam menunduk sesaat… Lu..luna pergi ke pekan baru
bersama ayahnya nak irul. Emang nak irul tidak diberi tahu luna..? jawab
ibunya dengan getar bibir terbata bata.
Justru itu bu.. aku ingin menanyakan perihal apa yang
terjadi dengan luna,,? Tiba tiba aku mendapat sms dari luna…? irul
menjelaskan maksud kedatangannya.
Tiba tiba mata ibunya luna berkaca kaca dan menunduk
diam sesaat. Ada kepedihan dalam batinnya, suasana ruangan itu menjadi
hening, hati irul semakin bingung bercampur gelisah,
Bu… apa yang terjadi dengan luna bu..? Tanyanya memecah keheningan.
Ma…maafkan kami nak irul.. maafkan kami.. takdir Allah lah yang berkuasa. Jawab ibunya luna dengan terbata.
Sebenarnya..apa yang terjadi bu..?
Ba…baiklah.. ibu coba menjelaskan semua, kami telah
menerima kuasa takdir Allah, se..sebenarnya yang terjadi adalah bermula
saat luna seminar di pekan baru. Dua hari setelah nak irul datang bulan
kemaren kesini. Luna minta izin mengikuti seminar itu. Kampusnya luna
mengirim utusan dua orang untuk mengikuti seminar itu. Luna salah
satunya, seminar IPTEK itu diadakan pemko pekan baru. Ia berangkat
bersama Indra teman kampusnya, indra adalah anak ketua yayasan kampusnya
luna, seminar itu berlangsung dua hari. Kampusnya luna memberikan
fasilitas dua kamar hotel untuk menginap. Tiba tiba suara ibunya luna
terhenti dan tangisnya semakin menjadi jadi.
Dengan perasaan gelisah hati irul menebak nebak apa yang terjadi.
Tenang bu..” sabar bu..
Tangis ibunya luna diam sesaat, ia coba menerima realita yang ada, lalu ia melanjutkan,
Sepulangnya luna dari pekan, wajah luna tampak pucat,
kami coba menanyakan ada apa dengannya. Ia tak mau cerita, tetapi kami
coba merayu dan memaksanya. Dengan hati menjerit dan berlinang air mata,
ia menjelaskan,, bahwa ia .. bahwa ia … Dijebak dan DIPERKOSA oleh
indra. Tiba tiba tangis ibunya luna kembali meledak, air matanya
mengalir deras, Ternyata…. indra telah lama menyukainya. ia mengetahui
bahwa luna akan segera dilamar nak irul. Maka itu, dalam kesempatan
adanya seminar itu, ia minta kepada ayahnya yang ketua yayasan untuk
mengirim ia bersama luna.
Hati irul pedih, langit seakan runtuh ia rasa. Matanya
berkaca kaca, badannya kaku serasa lumpuh, bibirnya bertasbih,, batinnya
merintih dengan apa yang baru ia dengar.
Kami pihak keluarga telah sepakat untuk menikahkan luna
dengan indra. Maafkan kami nak irul..maafkan kami….Ibunya luna
mengakhiri penjelasannya.
Suasana jadi mencekam, hati irul seakan ingin meledak,
wajahnya menunduk, ada yang menetes dari matanya. Ia tidak kuat untuk
menahan perasaannya. Ia langsung pamit,,
Ass…assalamu’alaikum bu. Saya pamit, sampaikan salam tegarku buat luna.
*************************
Dalam perjalanan pulang bibirnya terus bertasbih, hatinya remuk,
matanya terus mengalirkan sesuatu. Pernikahan yang ia rencanakan gagal,
wisuda yang ia tunggu tunggu sebagai awal puncak kesuksesan masa
depannya, terasa tak bermanfaat lagi. Luna adalah gadis cantik dan
jelita, pujaan hatinya itu telah terbang dibawa seekor elang yang rakus
tak bermoral.
Sesampainya dikamar kostnya. Ia menangis sejadi jadinya.. ia
meratap kepada tuhannya, ia mohon diberi kekuatan dan ketabahan, ia
larut dalam kesedihan, tiba tiba suara adzan maghrib berkumandang ia
dengar. Panggilan tuhan merasuk dalam batinnya.
Dengan berlinang air mata ia mencoba tegar menghadapi kuasa Allah itu. Ia wudhu’, ia bentangkan sejadahnya, ia bertakbir.
Usai sholat, ia munajat kepada rabbnya. Ia bertafakkur, ia roboh
bersujud dihadapan takdir Allah. Ia utarakan kegundahan hatinya. Ia
berharap diberikan cinta diatas cinta.
***************************
Enam bulan telah berlalu, dengan hati yang tegar ia selesaikan
kuliahnya. Kini ia akan meraih gelar S1 nya. Namun dari hari kehari
bayangan luna masih saja hadir dalam benaknya. Tanpa kabar, tanpa
pertemuan, dan tanpa penjelasan terakhir dari bibir luna. setelah hari
yang pahit itu. Ia coba menata kembali masa depannya.
Di hari wisudanya itu. Sengaja ia panggil ibunya dari kampung untuk
mendampinginya. Senyum ibunya itulah yang membuat ia cukup terhibur
menghadapi hari yang ia tunggu tunggu dulu. Hari yang semula ia
rencanakan untuk melamar luna. tapi keadaan berubah. Dengan bantuan
Allahlah ia sanggup menghadapi semuanya.
Tiba tiba suasana Aula gedung itu bertasbih. Acara wisuda heboh
dengan kedatangan sosok bidadari yang anggun jelita. Mata semua lelaki
memandang kearahnya. Ia menoleh. Subhanallah…” batin nya bertasbih.
Sosok itu adalah luna. wajahnya yang dibalut jubah dan jilbab putih itu
seakan membuat ia seperti bidadari yang baru turun dari langit.
Hatinya berdesir, jantungnya berdegup kencang. Sama seperti rasa
pertama kali ia berjumpa dengan luna dulu. Alangkah beruntung orang yang
menikahinya..” Batinnya mengupat..
Astaghpirullah…ia sudah menikah,, aku haram memikirkannya. getar bibirnya menepis perasaannya,
Ibunya tersenyum melihat perubahan pada anaknya. Apa lagi rul..”
kamu udah pantas menikah.. kerjaanmu sudah mapan, sarjana pun sudah
ditangan, semua para ibu ibu ingin bermenantukan kamu. Canda ibunya,
karena ibunya tidak tahu dengan apa yang terjadi, ia hanya balas dengan
senyuman. Tunggu aja bu.. pilihan Allah. Jawabnya.
Ternyata luna menghampirinya .
Assalamu’alaikum..Selamat ya mas… aku datang bersama ibu ingin melihatmu. Sapa luna dengan senyuman malu.
Wa’alaiku salam… terima kasih..ibu mu mana dan ….
Dan.. apa mas…? potong luna. Seakan luna sudah mengetahui maksud
nya.. Oh ya.. kedatanganku kali ini hanya untuk menyampaikan maafku saja
kok mas…dan menjelaskan apa yang terjadi padaku selama ini. Sekaligus
menebus ketidakberdayaanku mas. Lanjut luna dengan wajah menunduk dengan
matanya menetes kan sesuatu.
Belum sempat bertanya lagi, irul diajak luna bicara empat mata.
Luna hendak menjelaskan sesuatu hal yang penting seperti yang ia tunggu
selama ini.
Baik lah.. kita ke depan mushollah saja.
Dengan air mata yang terus jatuh, luna coba menenangkan diri.
Ia menjelaskan apa yang terjadi selama ini.
Mungkin mas… telah diberi tahu ibu kejadian yang menimpaku. Tetapi
semua itu berubah, ternyata takdir Allah berubah lagi. aku terus berdo’a
kepada Allah, agar diberi kekuatan untuk menjalani hidup.
Umur pernikahanku dengan lelaki itu hanya bertahan satu minggu,
setelah acara pesta pernikahan kami di pekan baru usai, tanpa melalui
malam pertama ia lebih memilih merayakan pesta kemenangannya bersama
teman temannya, pada malam itu ia bersama komplotannya merayakan pesta
narkoba, dan naas, malam itu juga ia over dosis dan dibawa kerumah
sakit, 1 minggu ia koma tak sadarkan diri, lalu ia tewas, aku hanya
melihat proses kuasa Allah itu dengan bersyukur, Allah maha tahu
penderitaan hambanya. Maka dari itu mas… Allah sedang menguji diriku..
statusku sekarang janda mas.. jelas luna panjang lebar dengan hati
tegar.
Jadi ..? Ucap irul ceplos sambil melihat kondisi Luna.
Oh ya… aku sekali lagi bersyukur kepada Allah, Setelah seminggu
kematian brengsek itu, aku memeriksakan diri ke dokter. Ternyata
kesucianku masih utuh. Brengsek itu hanya menjebakku agar ia punya
alasan untuk menikahiku. Begitu lah kisah hidupku mas… Allah masih
menyayangiku..
Mendengar semua penjelasan itu, hati irul berdesir, setetes embun
masuk ke dalam batinnya. Ternyata ujian Allah telah berakhir. Ia
bertakbir dalam hati. Ia hendak langsung melamar luna hari itu juga.
ALLAHUAKBAR………>>>>
Sekian….Terima kasih,,,
Salam,
Rudi Al-Farisi
Penulis Cerpen dan Novel
Tinggal di Riau
30 September 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar